Al-Qur’an Berbicara Piala Dunia… Kenapa tidak?
Piala dunia, yang
akhir-akhir ini gencar sekali perbincangannya. Bicara piala dunia maka
berbicara sepak bola juga. Piala dunia merupakan turnamen sepakbola antar
negara di dunia yang pada tahun ini dihelat di Qatar. Setiap negara mulai
menunjukkan kehabatannya dalm persepakbolaan agar menjadi tim sepakbola yang
terbaik di dunia yang nantinya negara itu akan terkanal. Sepakbola menjadikan
lapangan sebagai arena pertempurannya dengan senjatanya skill dan strategi
dalam mengolah dan memainkan benda bulat yang terbuat dari kulit dan bahan
lainnya.
Al-Qur’an sebagai pedoman
yang harus dipedomani memang tidak berbicara atau menyebutkan sepakbola apalagi
piala dunia. Akan tetapi, Al-Qur’an dalam beberapa ayatnya yang ada di beberapa
surat dalam Al-Qur’an membicarakan kandungan nilai-nilai yang ada kaitnya yang
mana ketika kita Tarik dan hubungkan dengan piala dunia atau sepakbola.
Yang dibicarakan
Al-QUr’an adalah ‘mengenai perlombaan dalam kebaikan’, ‘sikap jujur dan adil’,
‘kerja keras yang teramat pentingnya’, ‘prinsip kerja sama yang baik’. Keempat
elemen ini nilai ini yang akan dibicarakan dalam piala dunia atau sepakboal.
Setiap Tim sepakbola
mulai menunjukkan skillnya dan belomba lomba menjadi yang terbaik. Hal ini pada
dasarnya termaktub dalam AL-Qur’an surat
Al-Baqoroh ayat 148, penegasan itu begitu jelas. Bahwa Allah menyuruh hambanya
agar ‘berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan’. Penggalan ayat ini menyuruh seorang
hamba untuk saling berlomba-lomba dalam kebaikan.
Berlomba-lomba dalam
kebaikan yang tertuang dalam penggalan ayat Al-Qur’an surta AL-Baqrah ayat 148
“berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan” adalah sebuah prinsipil yang Tuhan
tekankan dalam kehidupan kepada hambanya. Pertanyaanya adalah, kebaikan semacam
apa yang diperbolehkan hamba untuk berlomba-lomba? Jika kaitannya adalah
sepakbola, maka kebiakan itu berupa perjuangan dalam meraih kemenangan dengan
benar.
Sportivitas menjadi hal
utama Sepakbola.
Sportiv atau sportivitas
tentu merupakan nilai berharga dalam setiap perhelatan pertandingan apapin,
termasuk Piala Dunia yang mana ditandingkan berupa sepakbola. Tanpa sifat
sportivitas, tim sepakbola akan sulit meraih prestasi terbaik, berupa
kemenangan yang nantinya menuntut kerja keras dan kedisiplinan tinggi.
Sportivitas juga menjadi harga mati bagi setiap jiwa seseorang baik itu pemain
atau atlet, pelatih, hingga suporter.
Kata sportivitas diartikan
dengan sikap adil, jujur terhadap lawan, mengakui kelebihan lawan. Maklumat
jujur ini telah termuat dalam Al Quran dan hadits. Seperti dalam surat Al Ahzab
ayat 70, yang bermakna: “”Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada
Allah dan katakanlah perkataan yang benar.”
Banyak sekali pemain atau
pelatih sepakbola yang menginginkan kemenangan dalam sebuah pertandingan, akan
tetapi menghilangkan landasan kejujuran, yang kemudian kemanangan yang
diingankannya itu hanya sekedar keinginan belaka yang tak pernah terwujud.
Pemikiran inilah yang perlu dirubah agar setiap pribadi seseorang menjadi orang
yang adil dalam bertanding atau berlomba.
Nilai kejujuran itu dapat
kita direalisasikan untuk setiap pemain dalam beberapa hal. Seperti, hormat dan
taat kepada aturan (rules of the game) atau hal yang lainnya.
Kerja Keras dan Kerjasama
Piala Dunia juga
berbicara soal kerja keras dan kerjasama. Dalam bermain sepakbola, selain
pemain harus menanamkan nilai jujur, juga perlu menerapkan nilai tanggung jawab
dan nilai kegigihan. Kerja keras dapat kita artikan sesuatu kegiatan yang kita
lakukan bersungguh-sungguh untuk mencapai suatu tujuan yang kita cita-citakan.
Idealnya, setiap tim yang
berlaga butuh yang namanya kerja keras juga kerjasama yang baik. Al-Quran
menerangkan dalam Surat As-Shafat ayat 61 yang artinya: “Untuk kemenangan
serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja.”
Sudah sepantasnya AL-Qur’an
menjadi sebuah barometer bukan hanya dalam piala dunia atau sepakbola. Tetapi dalam
lini lainnya pun harus memakai Al-Qur’an baik secara prinsipil atau sebagainya.
Karena pada dasarnya Al-Quran adalah pedoman bagi seluruh umat, seperti yang
tertuang dalam QS. Al-Israa’ ayat 9 Allah Swt. berfirman : “Sesungguhnya Al
Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi
khabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal shaleh bahwa
bagi mereka ada pahala yang besar.”
Komentar
Posting Komentar