HARI GURU, INI HARI MU WAHAI GURU KU

 



Jumat 25 november 2022, suatu hari yang biasa diramaikan oleh Lembaga-lembaga Pendidikan. Hari dimana diperingati dengan peringatan hari guru atau sering disingkat dengn HGN Hari Guru Nasional yang ditetapkan presiden soeharto tepat di tanggal yang sama di tahun 1994. Melalui keputusannya yakni keputusan presiden nomor 78 tahun 1994 tentang hari guru nasional. Salah satu program yang kemudian di lakukan oleh kementerian Pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi pada peringatan hari guru nasional yang ke 77 kalinya, terhitung dari tahun 1994 sampai di tahun sekarang 2022.

Program ini merupakan pengapresiasiaan dan penghargaan tehadap gur atau tenaga kependidikan dengan sebutan yang beraneka ragam ini. Pemberian penghargaan ini menjadi sebuah usaha agar guru dan tenaga kependidikan agar mampu lebih memotivasi dan meningkatkan kembali keprofesionalitasan  yang pada akhirnya nanti akan meningkatkan mutu Pendidikan nasional di indonesia.
Imam
AL-Ghozali dalam kitabnya ihya ulumuddin menerangkan mengenai delapan syarat guru ideal menurutnya. Yakni, guru memiliki tugas untuk memberikan pengajaran dalam hal intelektual, dan pendidikan dalam hal kepribadian serta karakter, tidak gampang menuntut upah, mampu menjadi pembimbing yang jujur dan dapat dipercaya, serta tidak menyebarluaskan kekurangan dan kesalahan muridnya.

Karakter guru menurut pendapat Al-Ghazali merupakan prasyarat pendidik ideal yang kebutuhan terhadapnya tak akan lekang oleh perubahan zaman. Maka, tidak salah jika untuk menjawab dilema seorang pendidik dalam mengajar anak-anak yang di zaman sekarang adalah dengan menerapkan pada diri sang guru akan syarat syarat guru ideal menurut imam al ghozali itu.

Ada sebuah kalimat yang menurut saya sebagai warning bagi seorang pendidik, gur, ustadz atau sebutan yang lainnya. Kalimatnya seperti ini “didiklah anak-anak mu sesuai dengan zamannya” hal ini sebutulnya benar, karena memang zaman terus berubah dan tantangan itu yang haru bisa dijawab oleh pendidik dalam mendidik. Walau pada dasarnya, pendidik yakni “manusia” tak akan bisa tergantikan dengan teknologi secanggih apapun.

Kembali, saya ucapkan. Selamat hari guru nasional untuk kalian yang sudah mengabdi untuk negeri ini dengan keikhlasan yang tak mampu dibayar dengan apapun bahkan uang pesangon kecil pun. Tetap semangat, untuk mencerdaskan anak bangsa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jodoh, Cerminan Jiwa yang Sejati

Ayat-Ayat Cinta; Habiburrahman El-Shirazy